Pacific Bike memang beda, hadir di dunia sepeda Indonesia dan menarik perhatian penggemar sepeda, karena desain sepeda yang bagus dan baik dengan harga yang pas dikantong.
Pacific bike pun makin top sejak tahun lalu sudah mendukung timnas balap sepeda seperti di tahun ini juga di Asian Games 2018.
Fasilitas produksi utama dari Pacific Bike berada di kawasan industri Terboyo. Semarang, Jawa tengah dan yang terbesar dari pabrikan PT Roda Pasifik Mandiri (RPM).
"Sepeda Pacific bike sudah ada sejak 1995 dan Pada 2009 Pacific Bike mulai memiliki fasilitas perakitan dan saat itu hanya sekitar 1.000 meter persegi, dengan sepeda Pacific mini (city bike), jelas"Joko Utomo Direktur RPM.
Sejak 2010, sudah mulai memproduksi MTB dan BMX, danmemenuhi standar ISO, sebagai salah satu syarat juga untuk memenuhi Standar Nasional lndonesia (SNI) pada produknya.
Di 2013, RPM, mulai memperluas fasilitasnya, hingga 5.000 m2, juga di tahun ini, RPM berhasil mendapatkan ISO 9001:2008, juga pada 2017, RPM meningkatkan standar mutu dengan meraih ISO 9001:2015.
RPM terus melakukan inovasi dan kini sepeda yang diproduksi makin beragam, mulai dari MTB, sepeda mini, sepeda lipat (folding bike), BMX dan sepeda anak, dengan 530 orang staf dan 1.800 unit sepeda perhari di produksi.
RPM pun telah meluncurkan sepeda model baru, yakni tipe Road Bike. Selain itu, RPM juga akan mengembangkan material frame. Bila sebelumnya baru menggunakan steel dan alloy untuk frame sepedanya, pabrikan ini juga akan memproduksi MTB berbahan karbon.
Perusahaan ini juga memiliki dan memproduksi sepeda dengan merek lain selain Pacific dan dibawah PT RPM juga, seperti Exotic, Turanza dan Aviator.
Tidak hanya yang berada di Semarang saja, Pacific Bike juga memiliki fasilitas di Medan, Sumatera Utara, hanya pada bidang perakitan saja dan telah
mengekspor produknya ke luar negeri seperti Thailand dan India, dengan merek Pacific dan merek Iainnya dari PT RPM tersebut.
Komentar
Posting Komentar