Delapan tim eSport bertarung memperebutkan gelar tim eSport terbaik di Grand Final Predator League 2018 di Jakarta.
Setelah kompetisi selama tiga bulan, melibatkan 1.1 97 team eSports, akhirnya delapan tim eSport terbaik dari masing-masing negara ditemukan dan siap bertanding di grand final APAC Predator League di Jakarta, Indonesia.
Predator League 2018 adalah kompetisi eSports pertama yang diselenggarakan oleh Acer dan merupakan salah satu turnamen kelas dunia terbesar dl Asia PasiFik. Dengan total hadiah sebesar
USD 150.000, tim akan bersalng memperebutkan hadiah utama dan Predator Shield, piala utama untuk kompetisi ini.
Pelaksanaan Grand Final APAC Predator League 2018 juga mendapatkan penghargaan rekor MURI sebagai “Tayangan Langsung Permainan Online di Layar LED Terbesar di Asia Tenggara" APAC Predator League 2018 telah memasuki babak Final. Setelah melalui babak penyisihan di delapan negara, kedelapan tim terbaik dari masing-masing negara hari ini akan melanjutkan perjuangannya untuk menjadi juara APAC Predator League 2018 dan membawa pulang hadiah utama dan Predator Shield Trophy, setelah bertahan di babak penyisihan di negara masing-masmg.
Babak penyisihan APAC Predator League 2018 telah dimulai sejak Oktober 2017 lalu dan menerima antusiasme yang tinggi dari para gamer yang dibuktikan dengan tingginya jumlah peserta yang berpartisipasi di kedelapan negara peserta yang mencapai sekitar 1.197 tim eSport. Rangkaian kompetisi lni pun turut mengukuhkan komitmen Acer dalam mendukung perkembangan dunia gaming di kawasan Asia PasiFik.
“Kita telah memasuki babak akhir dalam kompetisi bergengsi APAC Predator League 2018. Melalui kompetisi ini, kami ingin mengukuhkan komitmen utama kami dalam memimpin industri gaming dan menciptakan ekosistem game yang kuat di kawasan Asia PasiFik." ujar Andrew Hou, President Acer Pan Asia Pasiflk. “Dengan melibatkan pemain eSport terbaik, kami bertujuan untuk menunjukkan keahlian mereka dan meningkatkan potensi mereka melalui perangkat top-notch dari Predator dan memberi semua tim pengalaman bermain yang luar biasa."
Dari tahun ke tahun, pasar eSport terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan laporan dari SuperData' eSport menghasilkan US$1,5 miliar pada tahun 2017, pendapatan eSport global diprediksi akan tumbuh 26% pada 2020 dengan menarik lebih banyak penonton. Kenaikan ini akan didorong oleh peningkatan
penonton yang diproyeksikan akan tumbuh 12% setiap tahun dan meningkatnya sejumlah investasi dari plhak ketiga.
"Indonesia bangga bisa menjadi tuan rumah turnamen bergensi APAC Predator League 2018 tahun ini. Sam pai tiga hari ke depan kita akan melihat bakat, kekompakan dan semangat dari talenta eSport terbaik di kawasan Asia PasiFik,“Kami berharap dapat melihat kegembiraan yang akan terungkap di turnamen ini dan berharap yang terbaik bagi semua tim. " ujar Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia, di Taman Anggrek Jakarta 19 Januari 2018.
Adapun kedelapan tim yang akan bertanding adalah tim Boom.lD (Indonesia). Signify (India), Geek Fam (Malaysia), Alpha Red (Thailand). Azure eSport (Hong Kong), Ten Twenty (Singapura), Quid Pro Quo (Philippines), dan We Say No! (Sri Lanka).
Berlangsung selama tiga hari, acara ini juga menghadirkan berbagai permainan interaktif bagi pengunjung dengan teknologi terbaru dari Acer seperti VR dan pengaiaman seru mengendarai Predator War Truck. Pengunjung juga dapat meiakukan face painting secara gratis dengan logo Predator, Predator League atau bendera Indonesia. Selain itu, kompetisi DOTA 2 ini juga berhasil memecahkan rekor MUR! sebagai “Tayangan Langsung Permainan Online di Layar LED Terbesar di Asia Tenggara".
APAC Predator League 2018 mendapat dukungan koneksi internet cepat dari CBN. perusahaan digitai service provider terkemuka di Indonesia. Pengunjung juga berkesempatan mendapatkan promo 6: hadiah langsung senilai jutaan rupiah di booth CBN.
Komentar
Posting Komentar